LearnerCentered Student run Clinic (LC-SRC) adalah kegiatan ekstra kurikuler yang didesain untuk mengajarkan dan melatih keterampilan mahasiswa melakukan tugas sebagai dokter di dalam konteks kehidupan yang nyata (misalnya di klinik rawat jalan). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman klinik sedini mungkin dengan pasien yang sebenarnya (bukan pasien simulasi) dan memberi tanggung jawab akan pelayanan kepada pasien termasuk tindak lanjutnya, yang dilakukan dengan kerja sama tim (teamwork) serta mendapatkan supervisi dari dokter senior/dosen. Di dalam studi terkini, teori yang mendasari LC - SRC adalah Teori Self Determination. Berdasarkan teori tersebut, keterlibatan mahasiswa sedari awal di klinik yang dikombinasikan dengan tanggung jawab yang tinggi membuat kegiatan LC - SRC sebagai kegiatan yang mendukung timbulnya motivasi intrinsik mahasiswa.
Dear FRIENDSHIP Applicants
We apologize for some errors that occurred in the fluidreview application system. Some applicants could not edit their FAIMER Application Form although they had not submitted it. The issue has been solved by the admin of FAIMER and everything should have back to normal. Considering the expected delays of the application process, FRIENDSHIP revises the application deadline and pushes it back to October 6th, 2019 from previously September 22nd, 2019 to allow sufficient time for applicants to complete the application process. Therefore, please continue your application process and please do notify us if any difficulties or errors occurred.
Webinar On Medical and Health Professions Education: Reintegrasi Implementasi Spiritualitas dalam Ilmu Kedokteran dan Kesehatan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan menyelenggarakan webinar terkait reintegrasi implementasi spiritualitas pada Rabu, 25 September 2019 pukul 10.00 – 11.30 Wib.
Webinar dilaksanakan di ruang kelas U.2.4A, Gedung Tahir, FK – KMK UGM. Pembicara webinar ini ialah Dr. Fatma Sylvana Dewi Harahap, SST. MA. Kes (dosen Institut Kesehatan Helvetia, Medan) dengan moderator Muliati Dolofu, AM. Keb, SKM (S2 IPK FK – KMK UGM).
Kegiatan ini dapat diakses secara umum melalui webinar ID: 272 – 562 – 867 , link pendaftaran: https://attendee.gotowebinar.com/register/4054772785341994753
Tantangan Pendidik di Era 4.0
Pendidikan di abad ke - 21 ini tidak dapat disamakan dengan model pendidikan pada era sebelumnya. Arus globalisasi dan perkembangan teknologi kini memasuki era revolusi industri 4.0. Menurut paparan Wold Economic Forum (2015), pada 2020 terdapat sepuluh jenis keterampilan (skill) yang relevan dengan era revolusi industri 4.0, yaitu: (1) complex problem solving, (2) coordinating with others, (3) people management, (4) critical thinking, (5) negotiation, (6) quality control, (7) service orientation, (8) judgement and decision making, (9) active learning, dan (10) creativity.
Tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0 tidak hanya berhubungan dengan upaya mempersiapkan lulusan dengan berbagai skill, tetapi perlu mempersiapkan sumber daya pendidik, khususnya dosen. Pada era ini dosen memiliki tuntutan lebih, baik dalam kompetensi maupun kemampuan untuk melakukan kolaborasi riset.
Keunggulan Metode Pembelajaran Aktif dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Mahasiswa Farmasi
Pembelajaran aktif sangat dibutuhkan bagi mahasiswa kedokteran maupun profesi kesehatan dalam penguasaan dan aplikasi dari pengetahuan serta ketrampilan yang telah dipelajari. Aktivitas pembelajaran yang digunakan untuk mendukung pembelajaran aktif, seperti flipped class room, problem based learning, simulasi, games, diskusi kelompok, studi kasus interaktif dan penggunaan pasien terstandar (standardized patient). Dalam pendidikan profesi kesehatan seperti farmasi, penggunaan pasien terstandar telah dilakukan sejak lama. Dalam implementasinya, penggunaan pasien terstandar dengan maksud untuk melatih penguasaan berbagai keterampilan menunjukkan hasil yang efektif sebagai metode pembelajaran dan memberikan lingkungan yang “aman” bagi mahasiswa karena tidak langsung berhubungan dengan pasien sesungguhnya. Tentu saja penggunaan metode ini di samping metode lainnya memiliki kelebihan sekaligus tantangan terkait waktu dan pendanaan yang akan diuraikan lebih detail dalam artikel jurnal yang berjudul “ Improving Pharmacy Student Communication Outcomes Using Standardized Patients”.
Page 13 of 42