Sesi 2. Metode Pengembangan Residen
Sesi 2.
Workshop kali ini dihadiri perwakilan dari RS Mitra A yaitu RS Harapan Kita, RSUD Dr. Soetomo, RSUD Sanglah,RS Panti Rapih, RSCM, RSD Moewardi dan RSUP Dr. Sardjito. Fasilitator sesi ini ialah dr. Andreasta Meliala, Mkes dan Dr. dr. Dwi Handono Sulistyo, Mkes. Jika menilik data dari Kemenkes, maka bisa dikatakan, demand akan residen luar biasa. Namun, Kemenkes masih menugaskan secara individu. Jika unitnya sudah jadi, apa yang akan terjadi. AIPMNH sudah menyatakan akan mendukung. Apa yang akan kita usulkan?
Perwakilan RS Dr. Soetomo memaparkan renstra yang akan datang, prodi obstetri mencoba dengan VSAT. Hal yang akan ditinjau lagi ialah fasilitas dan bagaimana cara mengoperasikannya?
Perwakilan RSD Sanglah memaparkan harus ada kebijakan terpadu antara RS dan FK. Kemudian, harus ada anggaran dari FK dan yang bersifat sister hospital, hingga saat ini Pemda Bali masih sendiri-sendiri. Indikator kinerja tetap bersama melalui center unit terpadu. Harus ada aturan hukum-menyangkut anggaran-transparansi harus tercatat-RDA RS. BLU ini memiliki struktur organisasi dan tata kerja yang jelas. Pengelolaan sister hospital dikelola bagian bidang pelayanan.
Perwakilan RSCM menyampaikan belum banyak yang aware dengan penugasan residen ini. Sementara, skenarionya harus jelas, bisa duduk rapat bersama. Penentuan indikator kinerja harus dilakukan, berapa jumlah residen yang tubel dan non tubel. Non tubel harus dirancang berapa lama?. Penyusunan program atau deployment bukan hanya mengisi kekosongan, namun juga kesinambungan pelayanan kesehatan. Maka, harus ada kontrak di awal. Baru kemudian penempatan akan dilakukan. Monev kegiatan pertemuan dengan RSD binaan, pemda dan direktur RSCM dan Dekan FK UI. Bisa dipilah mana yang bisa ditanggung sendiri dan mana yg AIPMNH.
Perwakilan dari RS Harapan Kita memaparkan hingga saat ini, belum ada residen. Komitmen positif, melanjutkan MoU dengan UNPAD. Maka, ada beberapa hal yang diproyeksikan dilakukan ke depannya. Pertama, akan dibicarakan tentang kebijakan RSABHK tentang hal ini. Kedua, Akan didiskusikan dengan pihak FK UNPAD untuk dibuat MoU baru dalam hal pengiriman residen dan hire dokter spesalis yang baru lulus. Ketiga, kebutuhan awal ‘yang mungkin’ diperlukan bila kebijakannya adalah RSABHK akan ikut aktif dalam kegiatan tersebut adalah satu, dukungan dana untuk annual month/fee bagi tim khusus yang terdiri dari : Ketua, Sekretaris, Bendahara, pihak Unpad (7 orang). Dua, dukungan dana untuk operasional yaitu rapat rutin internal RSAB, rapat internal RSAB-UNPAD dan monev RSAB-UNPAD. Sementara, untuk sarana dan prasarana sudah mendukung.
Perwakilan dari bagian anak RS Moewardi, software pendukung sudah ada namun belum optimal. Indikator kinerja akan dilengkapi secara optimal. Selama ini kami lakukan sister hospital dengan Pemkab Boyolali, Pemkab Ende dan Panti Rapih
Poindari sesi ini yaitu akan ada pertemuan lanjutan untuk tindak lanjut ini, AIPMNH akan mendiskusikan hal ini.
Workshop Hari II - 7 Maret 2014
WORKSHOP
Pengembangan Dukungan untuk Tim Residen oleh
"Unit Pengiriman Residen" di RS Pendidikan/Fakultas Kedokteran"
Ruang Senat Lt. 2, Gd. KPTU Fakultas Kedokteran UGM
Hari II: Jumat, 7 Maret 2014
Waktu / Jam |
Kegiatan |
Pembicara/ Penanggungjawab |
08.00 - 08.30 |
Registrasi |
Panitia |
08.30 – 08.35 |
Review Hari I |
|
08.35 – 10.00 |
Pleno:
|
Moderator: DR. dr. Dwi Handono Sulistyo, MKes |
|
08.35 – 08.55: Pengembangan Tim Residen Bedah Saraf (Pengalaman Papua dan Papua Barat) dr. Wiryawan Manusubroto, SpBS (K) (Bedah Saraf FK UGM/RSUP dr. Sardjito) |
|
|
08.55 – 09.15: Pengembangan Tim Residen Multi Spesialis (Pengalaman Nias) |
|
|
09.15 – 09.45: Diskusi |
|
09.45 – 10.00 |
Coffee break |
|
10.00 – 11.45 |
||
|
Workshop: 3 Metode Pengembangan Residen |
Fasilitator: DR. dr. Dwi Handono Sulistyo, MKes |
11.45 – 13.15 |
ISHOMA |
|
13.15 – 14.30 |
Workshop: Penggunaan berbagai peralatan telematika dan software untuk mendukung pengiriman residen di daerah jauh. Diagnosis Kemampuan di daerah sulit dan di RS Pendidikan. Fasilitas di Unit Pengiriman Residen. |
|
|
13.15 – 13.45 Workshop: Penggunaan berbagai peralatan telematika dan software untuk mendukung pengiriman residen di daerah jauh |
dr. Nasrun Hadi
|
|
13.45 – 14.15 Workshop: Diagnosis Kemampuan di daerah sulit dan di RS Pendidikan. Fasilitas di Unit Pengiriman Residen |
dr. Rukmono S. SpOG |
|
14.15 – 14.30: Pengantar dan Pembukaan Workshop dan Pembukaan Blended Learning Manajemen Residen dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional |
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD Video dan diskusi |
14.30 – 15.00 |
Kesimpulan dan Penutupan |
|
Materi dan Video Presentasi 6 Maret 2014
SEMINAR
Penggunaan Residen sebagai Tenaga Medik untuk Menyeimbangkan
Tenaga kesehatan di Daerah Sulit dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional
Ruang Senat Lt. 2, Gd. KPTU Fakultas Kedokteran UGM
Hari I: Kamis, 6 Maret 2014
Waktu / Jam |
Kegiatan |
Pembicara/Penanggungjawab |
08.00-08.30 |
Registrasi |
Panitia |
08.30 – 09.00 |
Pengantar |
|
08.30 – 08.45 |
Pengantar Seminar |
|
08.45 – 09.00 |
Pembukaan seminar, Dekan FK UGM - Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B.Onk |
|
09.00 – 10.30 |
Moderator: dr. Andreasta Meliala, MKes |
|
|
09.00 – 09.15: Hasil monitoring-evaluasi kebijakan penugasan residen sejak tahun 2007 khususnya di daerah sulit |
|
|
09.15 – 09.30: Kebijakan pengiriman tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis di Papua |
|
|
09.30 – 09.45: Penugasan residen melalui pendekatan tim di Nias dan NTT: Mengapa menjadi salah satu cara untuk menyeimbangkan jumlah dokter spesialis di Indonesia? |
|
|
09.45 – 10.30: Diskusi sesi I |
|
10.30 – 10.45 |
Coffee break |
Panitia |
10.45 – 12.30 |
Perlindungan hukum bagi residen dan residen sebagai DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien) Moderator: Dr.dr.Sri Mulatsih SpA(K). |
|
|
10.45- 11.05: Perlindungan hukum bagi residen dan residen sebagai DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien): Pembahasan dari aspek Keselamatan Pasien Prof. Dr. dr. Herkutanto, Sp.F, SH, LL.M – Ketua Komite Keselamatan Pasien |
|
|
11.05 – 11.25: Perlindungan hukum bagi residen dan residen sebagai DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien): Pembahasan dari Aspek Hukum |
|
|
11.25 – 11.45: Perlindungan hukum bagi residen dan residen sebagai DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien): Pembahasan dari Aspek Pengawasan RS |
|
|
11.45 – 12.30: Diskusi |
|
12.30 – 13.30 |
ISHOMA |
|
13.30 – 14.30 |
Strategi akselerasi kebijakan dan inisiatif penugasan residen di daerah sulit termasuk mengatasi kendala yang ada Moderator: DR. dr. Dwi Handono Sulistyo, MKes |
|
|
13.30 – 13.50: Strategi akselerasi kebijakan dan inisiatif penugasan residen di daerah sulit termasuk mengatasi kendala yang ada: Pembahasan dari Aspek Program PPDS-BK Kementerian Kesehatan |
|
|
13.50 – 14.10: Strategi akselerasi kebijakan dan inisiatif penugasan residen di daerah sulit termasuk mengatasi kendala yang ada: Pembahasan dari aspek Operasional di lapangan Yoke Rahail, SpD, MKes (Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Prov.Maluku) |
|
|
14.10 – 14.30: Diskusi dan Klarifikasi |
|
14.30 – 15.30 |
Diskusi: Strategi implementasi: Pengembangan Unit Pengiriman Residen di RS Pendidikan/FK Prof. dr. Laksono Trisnantoro MSc PhD Moderator: dr. Andreasta Meliala, MKes |
|
15.30 – 16.00 |
Kesimpulan dan Penutupan |
Prof. dr. Laksono Trisnantoro MSc PhD |
Live Streaming
TATAP MUKA
MANAJEMEN RESIDEN DALAM ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
PETUNJUK VIDEO STREAMING :
|