Menggabungkan E-learning ke dalam Modul Problem-Based Learning

http://fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2010/05/programint.jpg

Banyak fakultas kedokteran yang telah mengadopsi pendekatan pembelajaran berbasis masalah (PBL – Problem Based Learning) dalam kurikulum S1. Dalam menjalankan metode tersebut, banyak yang telah mengadapsi dengan langkah yang inovatif. Artikel ini membahas tentang pengalaman menggabungkan e-learning dengan modul PBL di kurikulum S1 di Kampus Kedokteran Manchester, Inggris Raya.

Selengkapnya, Simak disini

 

Bagaimana Perbedaan Proses Seleksi Fakultas Kedokteran Mendatangkan Karakter Pribadi yang Berbeda

http://www.unsoed.ac.id/sites/default/files/upload_0.jpg

Penelitian menunjukkan bahwa bawaan kepribadian tertentu berhubungan dengan kinerja dalam profesi kedokteran. Namun demikian, uji kepribadian dalam seleksi tampaknya tidak efektif. Dalam studi ini, penulis menguji bagaimana perbedaan proses seleksi mendatangkan karakter pribadi yang diinginkan dalam pendaftar.

Selengkapnya, simak Disini

Perkembangan Pengetahuan dalam Ilmu Kedokteran Dasar: Perbandingan antara Dua Kurikulum Kedokteran

http://4.bp.blogspot.com/-QO1fgQmKOpw/VQ3xdgewzHI/AAAAAAAACwc/XJqqa2A6cDE/s1600/UGM-lawas-3.jpg

Pendidikan ilmu kedokteran dasar memilliki cara pengajaran yang berbeda antara kurikulum kedokteran, terutama antara tradisional dan pembelajaran berbasis masalah (Problem-based learning-PBL). Universitas Kedokteran Charité Berlin mengajar dengan kurikulum kedokteran tradisional maupun kurikulum PBL. Kedua kurikulum dilakukan Uji Progres Kedokteran yang menguji kompetensi dalam ilmu kedokteran dasar dan klinis dari awal hingga akhir semester. Hasil dari Uji Progres Kedokteran kemudian dianalisis untuk membandingkan perkembangan dan retensi pengetahuan dalam ilmu kedokteran dasar antara mahasiswa kedokteran dengan kurikulum tradisional dan PBL.

Selengkapnya, simak Disini

Mendidik Generasi Dokter Baru

http://www.uii.ac.id/images/stories/berita/2013/2013.05.02.%20janji%20dokter%20muda%20(31).jpgKebutuhan untuk meningkatkan jumlah dokter di negara berpendapatan menengah dan ke bawah merupakan salah satu isu penting dari tenaga kesehatan. Dalam rangka mentransformasi kesehatan penduduk, upaya kini untuk meningkatkan pendidikan kedokteran harus tidak hanya meningkatkan kuantitas, namun juga kualitas dan relevansi dari penyedia pelayanan kesehatan masa depan. Dibutuhkan pendekatan transformatif untuk pendidikan kedokteran – yang kemudian didefinisikan melalui komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan kukuh pada keterlibatan inter-sektor untuk menentukan bagaimana mahasiswa direkrut, dididik, dan disebar sebagai dokter.

Selengkapnya,  Klik Disini