Health professionals for a new century: transforming education to strengthen health systems in an interdependent world

http://dokterinternasionalindonesia.net/wp-content/uploads/2014/06/migrating-healthworker-1728x800_c.jpg

Studi tentang pendidikan tenaga kesehatan yang dipimpin oleh laporan Flexner pada tahun 1910 memicu terobosan terbaru. Melalui integrasi dari ilmu modern ke dalam kurikulum berbasis universitas, terobosan ini membekali tenaga kesehatan dengan ilmu sehingga mampu meningkatkan usia hidup menjadi dua kali lipat lebih panjang.

Namun di awal abad 21 tidak semua berjalan dengan lancar. Timbul kesenjangan dan ketidak merataan dalam kesehatan  baik dalam maupun antar negara. Pada saat yang sama, muncul tantangan baru yang mengancam keamanan kesehatan seperti infeksi baru, risiko perilaku dan lingkungan bersamaan dengan transisi epidemiologi dan demografi yang cepat. Sistem kesehatan di seluruh dunia berusaha untuk mengikuti perubahan yang semakin rumit dan mahal tersebut sehingga menambah beban pada tenaga kesehatan.

Pendidikan profesional belum dapat mengikuti kecepatan tantangan di atas. Sebagian besar karena kurikulum yang terfragmentasi, outdated, dan statis sehingga menciptakan lulusan yang tidak berkompeten. Masalah terletak pada tidak samanya kompetensi yang dimiliki dengan kebutuhan masyarakat dan pasien; kerja sama yang buruk; stratifikasi gender pada status profesional; fokus teknis yang sempit tanpa pemahaman kontekstual yang lebih luas;  pelayanan episodik daripada pelayanan kontinyu; orientasi rumah sakit yang predominan daripada pelayanan kesehatan primer; ketidakseimbangan kuantitatif dan kualitatif dalam pasar tenaga kerja profesional; dan kepemimpinan yang lemah dalam meningkatkan performa sistem kesehatan. Beberapa upaya untuk mengatasi masalah tersebut sebagian besar tidak berhasil karena “tribalisme” profesi- tendensi berbagai profesi untuk mengisolasi atau bahkan berkompetisi dengan profesi lain.

Mendesain ulang pendidikan profesional kesehatan diperlukan untuk menjawab masalah di atas. Hal inilah yang menciptakan Komisi, berisi 20 profesional dan pemimpin akademik dari berbagai negara, datang untuk mengembangkan visi dan strategi bersama untuk  pendidikan dalam kedokteran, keperawatan, dan kesehatan masyarakat. Komisi mengadapatasi pandangan global, perspektif multiprofesional, dan pendekatan sistematis. Kerangka komprehensif mempertimbangkan koneksi antara pendidikan dan sistem kesehatan.