Pada Sabtu, 5 Desember 2020, WAG Indonesia Sehat Sejahtera menyelenggarakan Zoom Meeting: Peran Pemerintah, Organisasi Profesi dan masyarakat dalam Pendidikan Kedokteran. Pertemuan ini bertujuan untuk mendiskusikan sejauh mana keterlibatan organisasi profesi seperti IDI dalam pendidikan kedokteran. Pembicara pada Zoom Meeting ini adalah dr. Rr. Titi Savitri Prihatiningsih M.Med.Ed.,Ph.D. dan Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D dan ada 4 penanggap, yaitu dr. Muhammad Asroruddin, Sp.M, dr. Slamet Budiarto, SH, MH.Kes, Dr. dr. Judilherry Justam, MM., ME dan dr. Ganis Irawan, Sp.PD. Kemudian yang bertindak sebagai moderator adalah dr. Patrianef, Sp. B(K) V, FINACS, FICS.
Zoom Meeting Peran Pemerintah, Organisasi Profesi dan masyarakat dalam Pendidikan Kedokteran
WAG Indonesia Sehat Sejahtera menyelenggarakan Zoom Meeting: Peran Pemerintah, Organisasi Profesi dan masyarakat dalam Pendidikan Kedokteran | Sabtu, 5 Desember 2020 Pukul 13.00 – 14.30
Pengantar:
Pada tahun 2021 RUU Pendidikan Kedokteran akan dibahas di DPR. IDI beranggapan bahwa organisasi profesi perlu menjadi penentu dalam pendidikan kedokteran. Dalam konteks ini IDI sebagai organisasi profesi tidak menganggap dirinya sebagai organisasi massa maupun trade union, tapi berniat masuk ke ranah pendidikan. Di sisi lain ada yang beranggapan bahwa organisasi profesi seharusnya membatasi diri sebagai trade union yang mengedepankan kepentingan dan kesejahteraan anggota. Dengan demikian pendidikan berada di luar jurisdiksi organisasi profesi, namun bisa memberikan masukan - masukan dan penilaian. Lebih lanjut pendapat ini berpendapat bahwa Kolegium harus terpisah dari organisasi profesi yang berfungsi utama sebagai Trade Union, sehingga terjamin mekanisme check and balances. Sebagai gambaran di Inggris, BMA mendefinisikan dirinya sebagai “Professional organization and Trade Union for doctors in the UK.” Masalah pendidikan di Inggris merupakan tugas organisasi lain yaitu Kolegium yang bertanggung jawab pada General Medical Council (GMC).
Seminar Online ”Hubungan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Pemerhati Pendidikan Kedokteran dan Layanan Kesehatan Indonesia menyelenggarakan Seminar Online ”Hubungan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)”
Hari, tanggal: Kamis, 22 Oktober 2020
Waktu: 13.00 - 14.45 WIB
Pembicara
1. Dr. dr. Judilherry Justam, MM, ME – Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Topik bahasan: Adakah benturan kepentingan dalam hubungan KKI dan IDI selama ini?
2. Dr. Erfen G. Suwangto, SH, MHKes - Departemen Bioetika dan Hukum Kesehatan Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta
Topik bahasan: Best Practice dari MedicalCouncil di berbagai Negara
Penanggap: Prof. dr. Budi Sampurna, DFM, SH, SpF(K), SpKP - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Moderator: dr. Sugito Wonodirekso M.S
Reportase Zoom Meeting Seminar Online ”Hubungan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)”
Seminar online ”Hubungan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)” diadakan oleh Pemerhati Pendidikan Kedokteran dan Layanan Kesehatan Indonesia pada Kamis, 22 Oktober 2020 pada pukul 13.00 WIB.
Materi pertama oleh dr. Judilherry yang berjudul “Betulkah ada konflik kepentingan antara KKI dan IDI?”. Agenda Reformasi 1998 di bidang kesehatan yaitu Kewenangan Kemenkes masa Orde Baru yang “government heavy” sebagian dipisah/dikurangi dengan pembentukan Konsil Kedokteran Indonesia dan dengan pemberdayaan organisasi profesi. Pada 2003, IDI dipimpin secara kolektif oleh MPP yang terdiri dari Ketua Umum PB-IDI, Ketua MKKI, Ketua MKEK dan Ketua MPPK. Namun pada 2015, reduksi mekanisme check and balance MKEK, MKKI, dan MPPK menjadi subordinate IDI, sehingga sekarang kepimpinan IDI tingkat pusat adalah tunggal oleh ketua umum PB IDI.
Reportase Seminar Online “Penguatan Layanan Primer dalam Penanganan COVID-19”
Seminar online Penguatan Layanan Primer dalam Penanganan COVID-19 yang dilaksanakan pada Kamis, 15 Oktober 2020 diselenggarakan oleh Pemerhati Pendidikan Kedokteran dan Pelayanan Kesehatan Indonesia. Seminar online ini dipandu oleh Dr. dr. Dhanasari Vidiawati Sanyoto MSc.CM-FM, Sp.DLP, FISPH, FISCM. sebagai moderator.
Paparan pertama dibawakan oleh Dr. dr. Yoni F. Syukriani. MSi, SpF, DFM yang menjelaskan tentang pentingnya penguatan layanan primer dalam UU Pendidikan Kedokteran (Lesson learned from covid-19 pandemic). Di awal pandemi, organisasi kesehatan termasuk WHO lebih berkonsentrasi pada kesiapan di faskes sekunder dan tersier, misalnya ventilator di ICU RS. Semakin lama mulai disadari pentingnya pelauanan sektor primer karena harus menjadi benteng untuk pencegahan memburuknya penyakit, memerlukan dukungan fasilitas kesehatan yang ahli dan masih jarang. Bila ingin menuntaskan pandemi secara komprehensif, layanan tingkat primer yang harus lebih disiapkan. Model pelayanan di tingkat primer pun bergeser dari penyakit akut - kronis - pandemic - pasca pandemi.
Page 2 of 42